Aku menelfon kakak rohani dan teman2 terdekatku,
Aku bingung harus berbuah apa?
Dunia seakan berputar,
Aku merasa menjadi seorang yang paling malang dan rendah sedunia,
Apalagi saat teman-teman yang begitu ramai datang ke rumah sakit , diruangan khusus IR itu,
Semua menjadi ramai,
Aku tidak kuasa menahan tangis,
Aku tidak suka menangis didepan orang lain,
Kak nora yang pertama sekali datang,
Lalu memelukku erat erat,
Dia menangis bersamaku, disusul kemudian oleh teman-teman yang lain,
Aku tidak suka hari itu,
Beberapa waktu kemuadian, aku bersyukur,
Tuhan mengirimkan begitu banyak orang untukku,
07 Juni dini hari
Aku pernah naik ambulan sebelumnya, tapi itupun karena temanku adalah supirnya,
Dia mengantarku dulu membeli makanan,
Aneh sekali rasanya,
Duduk disamping bapak, dan supir ambulans,
Aku kacau.
Dulu, aku pernah berpikir,
Aku tidak akan pernah diberikan Tuhan hal seperti ini,
Tuhan pasti tahu, apa yang paling kutakutkan dimuka bumi ini,
Belum pernah ada dukacita yang mendalam kualami sebelumnya,
Aku berupaya untuk tegar,
Menata hatiku untuk adik-adikku,
Dan tal kuasa saat peti jenazah mamak akan ditutup,
Bagaimana mungkin Tuhan, aku tidak akan melihat mamakku lagi dibumi ini,
Mamak yang (baca 1093 kata untuk mama) ,
Rasanya dunia ini akan runtuh,
Aku tidak sanggup memikirkan perasaan bapak dan adik2ku,
Aku tak kuasa memikirkan hancurnya hati bapak, kehilangan cintanya,
Aku tak kuasa melihat adikku yang akan kuliah tanpa dukungan seorang mamak,
Aku tak kuasa melihat tria yang masih kecil,
Tapi mungkin inilah kenyataan,
Aku akan belajar menerimanya,
Aku cukup kehilangan diriku beberapa waktu belakangan ini,
dan sedang berjuang dan mau untuk bangkit seutuhnya :D
---aku hanya suka menulis, dan tidak memaksamu untuk membacanya ---
No comments:
Post a Comment