Dari balik Jendela..
Halo teman-teman yang terkasih dalam kasih yang indah sepanjang hari seperti mentari berwarnawarni setiap hari....
APA KABAR TEMAAAAAAN-TEMAAAAAAN (lagi hobi kali teriak2)
ARE YOU READY to REAAAAAAAAD?????????
Udah ah,capek.
Hari inii aq lagi di Berastagi,,
Enaknyaa...
Banyak makanan disini.
Hmm..
Ibadah kampus semalam benar2 menyentuh hatiku yang terdalam,,
Aq jd tersadar akan suatu hal.
.AKU SERING KALI LUPA BERSYUKUR.
Kalo udah melihat keadaan n kondisi saudara2 kita yg kekurangan,
MASIH ADAKAH ALASAN BAGI KITA UNTUK TIDAK BERSYUKUR?
Aq minta ampun pada Tuhan setelah itu,terus menerus memikirkannya sampai disepanjang perjalanan ke Berastagi.
Mau dengar ceritaku?
Serius mode: on
Dari balik jendela sutra,,aku kemudian melihat sekeliling,
Ternyata semua manusia tercipta dengan beda-beda dan dengan kondisi yang berbeda.
Mungkin kami yang naik Bus sutra ini,tidak semua sama..
Aku hanya mengenal satu orang di Bus ini,
Iya,dia abang seniorku di SMA,
Tp kami tidak saling menyapa,
Aku pun tidak tau kenapa,
Padahal kami pernah duduk sebangku saat ujian semester saat SMP,
Aq pernah menjadi teman sepelayanannya saat dia menjadi Ketua Natal di SMA,
Aq pun bingung.
Aq pun memutuskan diam saja.
Orang yang duduk disampingku juga begitu, diam saja, mungkin karenaa dia asyik mendengarkan musik dari hp nya..
Hmm..
Aq duduk tepat disamping jendela,
Disamping jendela yang terbuka lebar,
Panas, anginnya juga terasa panas dan kotor.
Aq merapikan poniku,
Ada seorang bapak penjual dodol yg menyodorkan jualan kejendela q..
“maaf pak, nggak.” Kataku,
Setelah itu aq mulai merenung.
Aku tidak pernah sampai harus berpanas-panasan menjual dodol untuk menyambung hidupku,
Tapi bapak itu mau. Bukankah dia sedang menerima keadaannya?
Aku mulai kepanasan, tapi untunglah bus ini segera berangkat,
Penumpang sangat padat, mungkin karena besok libur.
Kenek bus ini masih mudaa,
Tapi wajahnya kelihatan kurus,
Dia hitam sekali,
Bukan karena kulitnya,
Mungkin terlalu banyak terkena asap knalpot.
Aq sering berpikir kenapa dia tidak sekolah?
Dia merokok.
Dia harus berteriak “berastagi..berastagi...”
Dia harus berteriak” sewaaa...”
Dia harus berteriak “pinggir sekalii..”
Dia harus berteriak “lapor dekat..lapor dekat..”
Tapi aku tidak pernah liat dia marah sekalipun seringkali dia dimarahi penumpang atau supir.
Bukankah dia sedang menikmati pekerjaannya?
Aku mulai terkantuk-kantuk.
Angin kencang menerpa wajahku,
Aku tidak peduli lagi mukaku akan kotor terkena debu..
Mungkin aq tertidur beberapa waktu.
Aku terbangun, kupikir sudah sampai,
Ternyata belum.
Macet.
Tidak tau mengapa, tapi aq memutuskan diam saja,
Aku membuka hp q dan membuka akun jejaring sosial ku,
Ku ungkapkan isi hatiku sebentar,lalu menutupnya dan memasukkannya ke tas q lg..
Dari balik jendela sutra aku memandang lagi,
Yang macet ternyata hanya jalur kami, untuk jalur ke medan tidak,
Berbagai jenis kendaraan lewat,
Dari yang paling mewah,sampai yang paling tidak mewah.
Semua berbeda.
Tidak ada yang tertawa.
Aku lebih tertarik memperhatikan supir-supir truk yang lewat.
Kadang2 aku bingung kenapa truk sebesar itu bisa di kendalikan satu orang.
Bus pertamina atau bus sutra ini contohnya.
Aku tidak heran sering ada bus terbalik di tikungan.
Supir-supir truk juga terlihat hitam, hitam debu dan minyak.
Setiap truk yang lewat,pasti sedang memasang musik.
Kebanyakan musik dangdut, dipasang keras-keras.
Tapi tidak ada yang berwajah letih.
Bukankah mereka tidak merasakan berat apapun?
Mungkin akan terlalu banyak dunia yang terihat dari balik jendela sutra ini,
Yang sering kulupakan.
Karena aku memikirkan capek kuliah, capek kegiatan, capek ini,capek itu..
Tanpa mengingat, yang lebih capek dariku pun, tidak terlihat mengeluh.
Aku seringkali miris melihat kehidupan seperti itu,
Samapi sekarang aku percaya.
Setiap kehidupan yang Tuhan ciptakan,
Berbeda,tetapi kasih Karunia Tuhan tetap sama.
Serius mode:Off
Aku ingin bersyukur untuk cinta dan pemeliharaanMu ya Tuhan..
Bersyukur selalu.
Akan kasihMu,,di dalam hidupku..
Dan takkan kuragu, akan rencanaMu tuk masa depanku..
Sebagai Bapa yang baik..
Takkan pernah Kau melupakannku..
Sebagai Bapa yang sangat Baik,
Takkan pernah Kau meninggalkanku..
Kepada: Seluruh Putra dan Putri Yerusalem yang kekasih..
No comments:
Post a Comment