Sunday, June 17

1093 kata untuk mama..


Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya, bagaimana hidup tanpa kehadiran seorang mama,
Aku tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa mama, orang yang terdekat denganku
Pergi tanpa sebuah pesan dan janji,
Aku sungguh bersyukur,
Terlahir dari rahim mamaku yang kumiliki,
Dari harapannya untuk memiliki seorang putri,
Aku begitu dinanti-nantikannya sebagai putri pertamanya,
Katanya, aku begitu lama hadir kedunia ini,
Saat ini, mungkin dapat kubayangkan betapa mamak sangat mengasihiku,
Mama yang memelukku saat dimarahi bapak,
Mama yang mendandan rambutku setiap kali pergi kesekolah hingga aku tamat SMA,
Mama yang berlari-lari mengantarkan susu setiap kali aku lupa meminumnya karena telat,
Mama yang memasakkan kue pada saat aku berulang tahun,
Mama yang tahu kalau aku sedang bersedih dan mengunci diri dikamar,
Mama yang langsung mengetuk pintu kamar ketika aku menangis di kamar,
Mama yang mendengarkanku saat bercerita tentang pacarku dimasa SMA,
Mama yang dengan bangga menceritakan kepada orang2 tentang prestasiku,
Mama yang membangunkan setiap pagii dengan tangannya yang basah baru mencuci pakaian,
Mama yang menemaniku berbelanja, membeli baju dan semuanya,
Mama yang menangis untukku ketika aku terjatuh disekolah,
Mama yang berdoa untukku, untuk masa depanku,
Mama yang menemaniku untuk semua urusanku,
Mama yang tangan dan pipinya kucium setiap kali berangkat kemana-mana,
Mama yang mengajariku memasak, mengajariku matematika
Mama yang mencubitku ketika nakal,
Mama yang setia memanggil-manggilku saat bermain ke gang tetangga,
Mama yang mencari-cariku saat aku kabur dari tempat penitipan anak,
Mama yang memakaikan baju kebaya dan wiron saat aku akan berlomba menari,
Mama yang menemaniku menjahitkan baju, walau aku selalu menolak moode yang ditawarkannya,
Mama yang memasakkan masakan enak setiap kali aku balik ke Berastagi,
Katanya aku jarang makan enak,
Mama yang membelikanku kalung cantik dari gajinya, tapi aku bilang jelek,
Mama yang selalu menyusun pakaianku ketika harus pergi-pergi berhari-hari,
Mama yang mau mendengarkanku cerita dari A-Z saat pertama kali kuliah,
Mama yang setiap hari sms Aku “sehat dek? Udah makan? Makan sayur dan minum susu yaa”
Mama yang ga pernah panggil aku kakak sekalipun aku kakak-kakak..
Mama yang kupanggil namanya setiap kali membuka pintu rumah,
Mama yang dengan tangannya mengajariku berjalan,makan, minum, dan semuanya,
Mama yang langsung datang saat aku sakit kepala dan mengurut kepalaku sampai terasa baikan,
Mama yang kaget saat aku jatuh disekolah dan berlari-lari kesekolah,
Mama yang menemaniku saat aku sakit,
Mama yang mengantarku ke dokter,
Mama yang menggandeng tanganku kemana-manapun,
Mama yang langsung datang ke medan dan membelikanku obat batuk karena sakit sepulang inisiasi,
Mama yang mengucapkan “selamat ulang tahun dek” setiap kali aku ulang tahun.

Karena mama ingin maju mengambil hadiah dan disalami kepala sekolah SMA,
Aku selalu berjuang untuk sekolahku,
Supaya mamaku maju kedepan, dan menunjukkan senyuman bangganya kepada ratusan org disekolah,
Karena mama ingin banyak koleksi piala dirumah,
Kami selalu semangat kalo ikut berbagai lomba,
Karena mama ingin duduk didepan saat wisudaan,
Aku selalu berjuang dapat IPK cumlaude ma,
Karena mama tidak ingin aku dipulangkan mertua nanti, mama selalu suruh belajar memasak,
Karena melihat mama berdoa dan menangis ketika mau ujian CPNS,
Aku pun ingin selalu berjuang seperti mamak,
Karena mamaku tidak suka bertandang ke rumah orang,
Aku juga tidak,
Karena mamaku mendandan rambut terbalik, aku malah bangga menunjjukan pada semua orang
Kalau rambutku didandan oleh mamaku,
Mama yang bersikeras memperbaiki rok sekolahku pagi-pagi buta,
Kalo resletingnya lepas,
Mama yang mencarikan kaus kaki kalau tau aku udah buru-buru..
Mama yang menyuapiku makan sambil aku sisiran,
Mama yang kupeluk kalau tidur bersamanya,
Mama yang terdiam saat aku bilang lulus diusu,
Mama yang langsung ke warnet dan ga tau lihat pengumuman usu
Mama yang selalu bangga padaku, sampai org lain iri,

Mama yang menungguku sepulang rapat natal, latihan natal hingga larut malam,
Yang membukakan pintu untukkuu dan terngantuk-ngantuk menungguku,
Mama yang mau bersama-sama denganku menyulam sulaman untuk dikumpul ujian sampai dini hari,
Mama yang mengerjakan sulamanku,
Mama yang tidak pernah melarangku memberantaki rumah dengan berbagai eksperimen kreatifitas,
Mama yang hanya sekali menyuruhku mencuci piring,
Mama yang membelikan tas untukku tanpa kuminta,
Mama yang mengantarku ke stasiun setiap mau balik ke medan,
Mama yang bersikeras menyuruhku mengajar sekolah minggu saat aku gak mood,
Mama yang langsung tau banyak yang kupikirkan,
Mama yang menemaniku belajar hingga larut malam saat mau ujian,
Mama yang menyuruhku mencabut ubannya tetapi aku selalu malas,
Mama yang menyemir sepatuku setiap pagi mau kesekolah,
Mama yang mengantarku kalau mau berangkat pergi-pergi,
Mama yang menyediakan bahunya saat aku ketiduran ketika menemaninya kedokter,
Mama yang tahu aku baru pulang inisiasi dan tertidur dibahunya, padahal dia juga capek,
Mama yang membungkuskan makanan untuk kubawa ke Medan,
Mama yang menyusun semua peralatan ku,
Mama yang ga mau menyentuh buku-bukuku yang berantakan sehabis belajar,
Mama yang menyuruhku tidur kalau udah larut malam belajar dan nonton TV
Mama yang menelfonku hampir setiap hari untuk mengingatkan aku makan dan minur air putih,..

Mama yang…
Terlalu banyak yang dilakukan mama untukku,
Mamak yang sudah memberikan seluruh hidupnya buatku,
Mamak yang tetap memujiku saat aku jahat,
Mamak yang terlalu mencintaiku sehingga masuk kedalam hidupku begitu dalam,,
Mamak, aku sayang kali sama mamak,
Dan aku tidak akan menangis lagi mak..


Aku ingin menuliskan sesuatu padamu saat ini mak,
Tapi mama ga punya fesbuk, blog dan twitter,
Padahal kemaren mama minta dibuatkan yak an..
Hmm,,tapi aku ga mau ngajarin,
Takut nanti mama terlalu gaul..hahaha

Ma,
Malam ini aku sangat rindu,,sangaaaaaat rindu,
Aku pernah berpikir akan menuliskan hal sperti ini ma,
Tapi tak kusangka akan menjadi nyata,
Bahkan hingga hembusan nafas terakhirmu,
Yang kulihat didepan mataku,
Aku masih sulit percaya,

Mak,
Aku bersyukur terlahir dari rahimmu ma,
Lalu oleh tanganmu kam merawat aku hingga saat ini,
Tanganmu itu yang menggendongku saat menangis,
Mamak pasti tahu aku suka sekali menangis ma,
Ditinggal sebentar nangis, ini nangis,itu nangis..
Mak, sekarang kam tinggalkan aku selamanya,,

Tanganmu pula yang menyuapiku makan sampai terakhir kau bersamaku ma,
Bahkan saat kuliah pun,
Kam masih sabar dan mau menyuapiku,
Sejak aku masuk sekolah,
Hampir setiap pagi tanganmu yang menyuapiku dan memberikan segelas susu
Padaku,,
Lalu tanganmu pula yang memberikan uang jajan setiap pagi,
Tangan mama juga yang kucium setiap hari,
Makan dari suapan dr tangan mama itu lebih enak dan tidak pernah mengenyangkan,
Tangan mama juga yang mendandan rambutku setiap mau pergi sekolah,
Sampai SMA kam masih memegang rambutku mak,
Mendandannya dengan cara cocang rambut ala mamak yang terbalik,
Tapi aku senang ma,
Senang memamerkan rambutku yang hasil karyamu pada teman-temanku,
Bahkan aku tidak malu menunjukkannya jika mama yang buat,
Tangan mama juga yang mengajari aku memasak, dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga,
Apa karena mama tau akan pergi?
Lalu mentransfer semua padaku?
Tapi sampai sekarang belum bisa juga mak aku mengerjjakan semua sesempurnamu,
Semalam aku memasak dan keasinan mak,
Semalam terlambat bangun masak nasi buat bapak,
..
Maaa..